Thursday, October 05, 2006

Flight Mahal
Beberapa bulan lalu saya dan teman-teman sekelas saling cerita hal paling bodoh yang pernah kita lakukan. Saya lupa sih, waktu itu saya cerita apa. Yang jelas cerita di balik flight saya ke Jakarta kali ini adalah hal paling bodoh yang pernah saya lakukan. Jadi gini, saya pesan tiket melalui website airlinenetwork.co.uk cukup mendadak dan sempat cemas ketika 2 hari menjelang tanggal keberangkatan ticketnya belum juga ditangan. Ternyata ticketnya baru sampai di rumah hari Rabu 27 September kemarin. Okeh. Lega dong. Siap berangkat.


Jumat 29 September, jam 8.55 am saya sudah sampai di Gatwick airport, untuk flight jam 11 am. Pas dong... yuuuk mari ke meja check in. Saya dengan tersenyum manis memberikan tiket dan paspor ke mbak petugas check-in. Dia melihat dokumen saya beberapa saat dan bilang, “You were supposed to fly yesterday. Your ticket is for Thursday, 28th of September.”

HAAAH?!?!?! Apa??? Tidaaaaaaak!!!
Lutut saya mendadak lemas. Rasanya mau pingsan ditempat saat mbak petugas check in nunjukin tanggal yang tercetak di tiket, 28 September. Mati nih! Saya pun bilang pasti ada kesalahan booking, atau salah cetak. Si Mbak menyarankan saya ke counter ticket Etihad airlines di bandara dan membereskan urusan ini dengan petugas ticketing. Perasaan saya sudah kacau. Rasanya mau teriak saat mas petugas ticketing hanya bilang "Sorry, we can't help you. If there's a mistake in the booking, you have to contact your travel agent to sort things out".

Pilihan saya adalah menelfon travel agent (airlines network) untuk meluruskan kesalahan apapun yang terjadi atau membeli tiket baru saat itu juga. Tadinya saya yakin betul flight saya dari London adalah hari Jumat. Tapi setelah saya ingat-ingat lagi, jangan-jangan saya memang mulai linglung, menyangka tanggal 28 September adalah hari Jumat. Siaaaaaal...

Karena alasan emosional dan beberapa pertimbangan praktis, saya bersikeras harus terbang pagi itu juga. Padahal return ticket saya sudah hangus karena tidak saya pakai tanggal 28 Sept. Tak ada jalan lain, saya terpaksa beli RETURN TICKET BARU yang tentunya jauh lebih mahal. Sial. Sial. Sial. Rasanya langit runtuh diatas kepala saya. Rasanya saya ingin mencabuti tiap helai rambut di kepala! Sayang saya manusia biasa. Seandainya saya bisa traveling pake floo powder aja, kayak Harry Potter!

Karena tiket baru di print 35 menit sebelum jam take off, saya pun harus lari (beneran, sprint!) untuk melalui security check, imigrasi dan masuk ke pesawat. Setelah duduk di pesawat pun, mixed feeling antara penasaran apakah salah booking atau saya yang memang linglung, terus memenuhi kepala saya. Entahlah... saya pasrah dan setengah putus asa. For sure, I'm financially devastated. Damn!

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

tika!
ya ampunn....
jadi harus bayar berapa lagi buat tiket baru itu?

sly
gw nyampe jkt tgl 12 okt..kontak kontak ya

10:20 AM  

Post a Comment

<< Home